BAB 1
PENDAHULAUAN
A. Latar
Belakang
Untuk mengetahui pengertian karakter, kita dapat melihat dari dua sisi,
yakni sisi kebahasan dan sisi istilah. Menurut bahasa (etimologi )istilah karakter
berasal dari bahasa latin kharakter,
kharassaein, dan kharax.dalam bahasa yunani character dari katacharassein,
yang berarti membuat tajam dan membuat
dalam.dalam bahasa inggris character dalam bahasa Indonesia lazim di
gunakan dengan istilah karakter.
Depertemen pendidikan nasional kata karakter bersifat – sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yamg membedakan seseorang dengan yang lain, atau bermakna
bawaan hati, jiwa, kepribadiaan, budi pekerti, prilaku, personalitas, sifat,
tabiat, tempramen, watak. Berdasarkan pembahasan di muka dapat di tegaskan
bahwa karakter merupakan prilaku manusia yang berhubungan dengan tuhan yang
maha esa diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, taat krama, budaya, dan adat istiadat.
Sementara menurut istilah (termonologis) terdapat pengertian karakter,
sebagaimana telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantarnya sebagai berikut :
a.
Horby and parnwell
(1972) mendefinisikan karakter adalah kualitas mental atau moral, kekeuatan
moral, nama atau reputasi.
b.
Hermawan
kartajaya (2010)mendefinisikan karakter adalah cirri khas yang memiliki oleh
suatu benda atau individu (manusia).
c.
Simon
pholips(2008) karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu
system. Yang melandasi pemikiran sikap dan prilaku yang ditampilkan
d.
Doni koesoema A.
(2007) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian diamggap
sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang
yang bersumber daribentukan – bentukan yang di terima dari lingungan.
Berdasarkan pada beberapa pngertian tersebut diatas dapat dimaknai bahwa
karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri individu seseorang yang
membedakan anatar dirinya dengan orang lain
B. Pembahasan
Dari uaraian latar belakang diatas dapat diambil beberapa pokok
permasalahn yang akan di bahas dalam makalh ini yaitu :
a.
Apa Pengertian Pembinaan
kesiswaan?
b.
Apa Saja Nilai-nilai
karakter yang diintegrasikan dalam pembinaan kesiswaan?
c.
Apa Jenis- jenis
program pembinaan kesiswaan dalam rangka implementasi pendidikan karakter?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
pembinaan kesiswaan
Kegiatan pembinaan keasiswaan merupakan kegiatan pendidikan yang
dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka .kegiatan tersebut dilaksanakan
didalam dan / atau diluar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas
pengetahuan , meningkatan keterampilan ,dan menginterrnalisai nilai – nilai
atau aturan – aturan agama serta norma – norma social baik local, nasioal, maupun
global untu membentuk insane yang seutuhnnya. Dengan kata lain, kegiatan
pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang
ditujukan untuk membentu perkembangan peserta didik , sesuai dengan kebutuhan potensi
, bakat ,dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan
oleh pendidikan dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan berkewenangan
disekolah.
Adapun tujuan pembiinaan kesiswaan adalah sesuai dengan yang tercantum
dalam permendiknas No Tahun 2008, yaitu :
a.
Mengembangkan
potensi siswa secara optimal da terpadu yang meliputu bakat , minat dan
kreativitas
b.
Memantapkan
kepribadian siswa untuk mewujutka ketahanan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negative dan bertentangan
dengan tujuan pendidikan
c.
Mengaktualisasikan
potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat
d.
Menyiapkan siswa
agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak
– hak asasi manusia dalam rangka mewujutkan masyarakat madani.
Dalam UU RI NO. 20 Tahun 2003 Bab
II Pasal 3 tentang system pendidikan nasonal, pada haikatnya pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan sekaligus membentukk watak dan
peradaban bangsa yang bernmartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulai sehat ,
berilmu, cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis dan
bertanggung jawab.[1]
Guru harus menjelaskan kepada peserta didik bahwa segala sesuatu yang
dilakukan pasti memiliki konsuensi, dan ia harus siap dengan segala konsekuensi
yang ditimbulkan dari semua tindakannya.
Jika kita cermat isi undang- undang tersebut tampak jelas bahwa salah
satu fungsi pendidikan adalah membentuk manusia agar memiliki karakter kreatif.
Apabila pendidikan bertujuan membentukk karakter kreatif tentunya.setiap
peserta didik dengan segala protensinya dalam dilatih untuk menggagas ide – ide
kreatif berdasarkan pengalaman hidupnya.
Dalam rangka mengembangkan potensi kreativitas peserta didik, maka
pendekatan yang bisa mens timulasi kemampuan , terutama kemampuannya
dalam menyelesaikan masalahnya secara sistematis sangatlah dibutuhkan.
Kemampuan menyelesaikan berbagai masalah apat diartikan sebagai perkembangan
wawasan peserta didik yang akhirnya dapat berimplikasi terhadap kreativitas [2]
B. Nilai –
nilai karakter yang diintegrasikan dalam pembinaan kesiswaan
Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008
tentang pembinaan kesiswaan menyebutka sepuluh kelompok nilai karakter yang
dikembangkan pada peserta didik melalui kegiatan pembinaan kesiswaan. Yaitu :
1.
Keimanan dan
ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa
2.
Budi pekerti
luhur atau akhlak mulia
3.
Kepribadian
unggul, berwawasan kebangsaan dan bela Negara
4.
Prestasi
akademik, seni dan atau olah raga sesuai bakat dan minat
5.
Demokrasi, hak
asasi manusia,pendidikan , politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi social
dalam konteks masyarakat plural
6.
Kreativitas ,
keterampilan dan kewirausahaan
7.
Kualitas
jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi
8.
Sastra dan
budaya
9.
Teknologi
informasi dan komunikasi
10. Komunikasi dalam bahsa inggris
Kesepuluh kelompok nilai tersebut
dijabarkan menjadi sebagai kegiatan yang
secara rinci disebutkan dalam lampiran permendiknas Nomor 39 Tahun 2008.
Apabila ditelaah lebih jauh , rincian dari permendiknas tersebut diatas tidak
berbeda dengan dua puluh nilai nilai utama yang di kelompokkan menjadi nilai
nilai yang berhubungan dengan ketuhanan diri sendiri, sesama manusia ,
lingkungan dan kebangsaan yang merupakan focus pendidikan karakter.
Adapun nilai karakter
yang dibentuk dengan berbagai contoh kegiatan di atas adalah nilai „religius‟
(misalnya iman, takwa, tawakkal, sabar, ikhlContoh Kegiatan Pembinaan keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Permendiknas Nomor 39
Tahun 2008 adalah:
1.
Melaksanakan
peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing
2.
Memperingati
hari hari besar keagamaan
3.
Melaksanakan
perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama
4.
Membina
toleransi kehidupan antar umat beragama
5.
Mengadakan
kegiatan lomba yang bernuansa kegamaan
6. Mengembangkan dan
memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah
Berikut merupakan
nilai-nilai karakter yang dapat dijadikan sekolah sebagai nilai-nilai utama
yang diambil/disarikan dari tawakkal,
sabar, ikhlas[3]
1.
Nilai
karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a.
Religius
2.
Nilai
karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a.
Jujur
b.
Bertanggung
jawab
c.
Bergaya
hidup sehat
d.
Disiplin
e.
Kerja
keras
f.
Percaya
diri
g.
Berjiwa
wirausaha
h.
Berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif
i.
Mandiri
j.
Ingin
tahu
k.
Cinta
ilmu
3.
Nilai
karakter dalam hubungannya dengan sesama
a.
Sadar
akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
b.
Patuh
pada aturan-aturan sosial
c.
Menghargai
karya dan prestasi orang lain
d.
Santun
e.
Demokratis
4.
Nilai
karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
a.
Peduli
sosial dan lingkungan
5.
Nilai
kebangsaan
a.
Nasionalis
b. Menghargai keberagaman
C.
Jenis –
jenis program pembinaan kesiswaan dalam rangka implementasi pendidikan karakter
Kementrian
pendidikan nasional (kemendknas , 2010) dalam buku panduan pendidikan karakter
disekolah, telah melansir beberapa kegiatan pembinaan kesiswaan dalam rangka
implementasi pendidikan karakter di sekolah.kegiatan pembinaan itu mencangkup ;
masa orientasi peserta didik (MOPD) atau masa orientasi siswa (MOS) pembinaan
keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa: organisasi siswa lantaran
sekolah (OSIS) ; kepramukaan, penegakan disiplin dan tatatertib sekolah; upacar
bendera pendidikan pencegahan penyalah gunaann narkoba (P3N) dan pembinaan
bakat dan minat[4]
1.
Masa
orientasi peserta didik
Hari-
hari pertama masuk sekolah merupakan bagian dari hari efektif belajar yang
perlu diarahkan dan sisi keinginan yang bermanfaat, namun tetap dalam suasana gembira
dan menyenangkan serta bernilai positif bagi segenap warga sekolah.
Kegiatan sehari –hari pertama masuk sekolah ini di
beri nama masa orientasi siswa ( MOS) . MOS merupakan serangkain kegiatan
pertama masuk sekolah pada setiap awal tahun pelajaran baru yang berlangsung
selama 3 hari. Penyelenggaraan MOS disetiap wilayah dapat direncanakan dan
diatur sesuai dengan kondisi da situasi sekolah masing – masing.
Fungsi
masa orientasi siswa untuk sekolah menengah pertama adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan siswa sebagai warga sekolah yang
baik melalui pengenalan sekolah dan lingkungannya, serta peratura yang berlaku
di sekolah. Selanjutnya diharapkan siswa
dapat bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai – nilai luhur dan dapat
melaksanakan kegiatan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
b. Meningkatkan
pemahaman dan partisipasi siswa dalam mendukung terwujudnya sekolah sebagai
lingkungan pendidikan, yakni sebagai tempat proses pembudayaan kehidupan,
miningkaykan dan melaksanakan prinsipn- prinsip 7K (keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, dan keselamatan/
kesehatan),sehingga memiliki rasa bangga dan senang menjaga nama baik
sekolahnya.
Tujuan
utama kegiatan masa orienatsi siswa adalaha agar para siswa baru lebih mengenal
kehidupan lingkungan sekolah,dapat segera menyatu dengan warga skolah,
mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga sekolah, sehingga siswa lebih cepat
beradaptasi dengan kegiatan belajar mengajar, serta mampu berperan aktif dan
bertanggung jawab dalam kehidupan disekolah
2.
Pembinaan
keimanan dan ketakwaan kepada tuhan YME
Manusia
yang beriman, bertakwa kepada tuahn yang
maha esa dan berakhlak mulia sebagai karsa sila pertama pancasila tidak dapat
terwujud secara tiba – tiba. Manusia yang beriman , bertakwa dan berakhlak mulia akan terbentuk melalui proses kehidupan
terutama melalui proses pendidikan,khususya kehidupan beragama dan pendidikan
ini terjadi dan berlangsung seumur hidup baiik di lingkungan keluarga,sekolah,
maupun dimasyarakat.
Melalui
proses pendidikan, setiap warga Negara Indonesia dibina dan ditingkatkan keimanan
dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa serta akhlak muliannya. Dengan
demikian, meningkatkan keimanan,ketakwaan dan berakhlak mulia, sebagai salah
satu unsure tujuan pendidikan nasional mempunyai makna dalam pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya yang kita dambakan.[5]
Tujuan dari pembinaan keimanan dan ketakwaan
terhadap tuhan yang maha esa adalah :
a. memberikan
pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman melaksanakan pembiasaan keimanan dan
ketakwaan terhadap tuhan maha esa dalam kehidupan sehari – hari
b. meninggalkan
keimanan dan ketakwaan kepada allah SWT serta berahlak mulia.
c. Menanamkan
akhlak mlia kepada peserta didik melalui kegiatan pembiasaan positif
d. Mengamalkan
nilai – nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari – hari baik disekolah,
dirumah maupun dimasyarakat.
Contoh
kegiatan pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa sesuai
dengan permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 adalah :
a. Melaksanakan
peribadatan sesuai denga ketentuan agama masing – masing.
b. Memperingati
hari – hari besar keagamaan
c. Melaksanakan
perbuatan amaliah sesuai dengan norma – norma
d. Pembina
toleransi kehidupan antar umat beragama
e. Mengadakan
kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan
f. Mengembangkan
dan memberdayakan kegiatan keagamaan disekolah
Adapun
nilai karakter yang dibentuk dengan berbagai contoh kegiatan diatas adalah
nilai “religious” (misalnya iman, takwa, tawakkal, sabar, ikhlas)
(kemendiknas,2010)
3.
Organisasi
siswa lantaran sekolah
Organisasi
siswa lantaran sekolah (OSIS) adalah satu –satunya organisasi siswa yang ada
disekolah.OSIS disuatu sekolah tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan
OSIS disekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang
ada diluar sekolah. OSIS sebagai suatu system merupakan tempat siswa
bekerjaasama untuk mencapai tujuan bersama.OSIS juga sebagai kumpulan siswa
yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakkan suatu organisasi untuk
mencapai tujuan. [6]
Sebagai
salah satu upaya pembinaan kesiswaan, OSIS berperan sebagai wadah, penggerak/
motivator, dan bersifat prevektif.
a.
Sebagian wadah bagi siswa
Organisasi
siswa Intra sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan siswa di sekolah.
Oleh sebab itu, OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah harus melakukan
upaya-upaya bersama dengan kegiatan lain, misalnya dalam kegiatan latihan
kepemimpian siswa. Tanpa saling bekerjasama dengan kegiatan lain, peranan OSIS
sebagai wadah kegiatan kesiswaan tidak akan berlangsung.
b. Sebagai
penggerak/motivator
Motivator
adalah perangsang yang menyebebkan lahirnya keinginan, semangat para siswa
untuk berbuat,dan pendorong kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS
menjadi penggerak apabilapara Pembina dan pengurus mampu membawa OSIS selalu
membawa kebutuhan yang di harapakan, yaitu menghadapi perubahan , memiliki daya
tangkal terhadap ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan dan yang
terpenting memberikan memberikan kepuasana kepada anggota.
c. Peranan
yang bersifat preventif
Peranann
osis secara internal dapat menggerakkan sumber daya yang ada , secara eksternal
mamapu beradaptasi dengan lingkungan, seperti: menyelesaikan persoalan prilaku
mentimpang siswa dan sebagainya.dengan demikina peranan osis secara preventif
berhasil ikutmengamankan sekolah dari segala ancaman yang dating dari dalam maupun
luar.
4. Kepramukaan
Kepramukaan merupakan proses di luar linkungan sekolah
dan di luar lingkungan keluarga, dalam bentuk kegiatan menarik, menyenagkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka yang sasaran
akhirnya adalah untuk pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Tujuan pembinaan kegiatan pembinaan kesiswan di bidang kepramukaan disekolah
adalah untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar, khususnya dalam pembentukan
watak dan kepribadian siswa.
Diantara pendidikan karakter yang dapat dilaksanakan
melalui kegiatan kepramukaan ini adalah:
a.
Menumbuhkan
kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesame;
b.
Melaksanakan
kegiatan 7 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan,
kedamaiaan, dan kerindangan).
c.
Mengunjungi dan
mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah.
d.
Mempelajari dan
meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan dan semangat perjuangan para pahlawa.
e.
Melaksanakan
kegiatan bela Negara
f.
Menjaga dan
menghormati simbol-simbol dan lambing-lambang Negara.
Nilai-nilai karakter yang dapat dibina melalui kegiatan-kegiatan di atas adalah demokratis,
percaya diri, patuh pada aturan-aturan social, menghargai keberagaman, mandiri,
bekerja keras, disiplin, bertanggung jawab.
5. Penegakan
Disiplin dan Tata Tertib Sekolah
Aturan tata tertib sekolah merupakan pedoman bagi
sekolah untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan tertib, sehingga akan
terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat negative. Hukuman yang diberikan
ternyata tidaklah ampuh untuk menangkal beberapa pelanggaran, malahan akan
bertambah keruh permasalahan.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan merupakan
small komunity, suatu masyarakat dalam skala kecil, sehingga gagasan untuk
mewujudkan masyarakat madani perlu diwujudkan dalam tata kehidupan sekolah.
Peraturan tata tertib tersebut pada umumnya ditulis
dengan jelas, sehingga dapat diketahui oleh public terutama oleh orang tua
siswa dimana mereka akan mempertimbangkan sekolah tersebut dengan melihat tata
tertibnya. Maka dengan demikian, kiranya perlu dibuat tata tertib sekolah yang
jelas yang betul-betul dapat menjamin terciptanya proses pembelajaran yang
aman, tenang dan nyaman, serta sehat.
6. Upacara
Bendera
Upacara bendera di sekolah adalah, kegiatan
pengibaran/penurunan bendera kebangsaan Republik Indonesia, sang merah putih,
dilaksanakan pada saat-saat tertentu atau saat yang telah ditentukan, yang
dihadiri oleh siswa, aparat sekolah, serta diselenggarakan secara tertib dan
hikmat di sekolah.
Kegiatan upacara bendera merupakan salah satu upaya
pendidikan yang dapat mencakup pencapaian berbagai tujuan pendidikan. Sikap
disiplin, kesegaran jasmani dan rohani, keterampilan gerak, keterampilan
memimpin dan pengembangan sifat bersedia dipimpin adalah merupakan hal-hal yang
dapat diperoleh melalui kegiatan upacara bendera. Melalui upacara bendera
diharapkan dapat mempertebal semangat kebangsaan, cinta tanah aiar, patriotism
dan idealism serta meningkatkan peran serta siswa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Nilai0nilai karakter yang dapat dibina melalui kegiatan-kegiatan di
atas adalah nasionalis dan disiplin.
7. Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha kesehatan sekolah merupakan wadah dan program
yang sangat evisien untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik sedini mungkin. UKS dilakukan secara terpadu oleh empat
kementrian terkait beserta seluruh jajarannya, baik dipusat maupun di daerah.
Usaha membina, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik dilaksanakan melalui program pendidikan di
sekolah/Madrasah dengan berbaik kegiatan Intra kurikuler dan kegiatan pembinaan
kesiswaan, serta melalui usaha-usaha lain diluar sekolah yang dilakukan dalam
rangka pembinaan dan kesehatan masyarakat.
Adapun nilai-nilai karakter yang dapat dibina melalui
kegiatan UKS adalah bergaya hidup sehat serta peduli social dan lingkungan
8. Palang Merah Remaja.
Jiwa dan semangat kemanusiaan perlu ditanamkan sedini
mungkin kepada anak-anak khusunya siswa. Pembinaan dan pengembangannya juga
perlu secara terus-menerus dilakukan agar mereka siap siaga setiap waktu untuk
membangkitkan diri bagi tugas-tugas kemanusiaan sebagai wujud rasa
tanggungjawab.
Pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan. PMR yang
merupakan bagian PMI merupakan salah satu wadah untuk melakukan pembinaan dan
pengembangan kepalangmerahan kepada siswa. Nilai-nilai karakter yang dapat
dibina melalui kegiatan PMR adalah
peduli social dan lingkungan, bergaya hidup sehat, disiplin dan mandiri.
9. Pendidikan
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba (P3N)
P3N di SMP pada dasarnya merupakan upaya sadar
penciptaan system lingkungan pendidikan yang kondusif dalam bentuk
pembelajaran, pembinaan, dan pelatihan yang membekali pemahaman, pengalaman,
keterampilan dan control diri pada setiap siswa untuk mencapai mutu kehidupan
yang sehat dengan kata lain, P3N di SMP adalah upaya yang sistematik dan sistemik
dalam rangka menjadikan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang sehat guna
peningkatan mutu sumber daya manusia.
Dalam lingkungan pendidikan yang sehat, para siswa
diharapakan terfasilitasi perkembangan dirinya secara optimal. Sehingga menjadi
manusia yang produktif serta mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Tujuan P3N dilingkungan SMP, secara umum adalah untuk kemampuan warga sekolah
dalam berperilaku sehat penyaluran energy psikofisik para siswa secara
terencana dan terpadu dalam keseluruhan program pendidikan disekolah. Adapun
nilai-nilai karakter yang dapat dibina melalui kegiatan-kegiatan di atas adalah
bergaya hidup sehat, patuh pada aturan-aturan social (Kemendiknas,2010).
10. Pembinaan
Bakat dan Minat
Sebagian peserta didik di SMP adalah anak-anak yang mempunyai bakat dan
minat yang luar biasa akan tetapi belum diketahui potensinya itu oleh sekolah.
Mereka tidak diketahui bakat dan minatnya secara dini dan optimal karena tidak
ada wahana yang dapat digunakan untuk memunculkan bakat dan minat itu di
sekolah. Oleh karena itu, salah satu tugas yang dapat dilakukan sekolah mencari
dan memupuk pesarta didik yang mempunyai bakat dan minat di bidang tertentu
untuk dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi aset yang dapat
dibanggakan oleh sekolah dan bahkan oleh Negara dan bangsa. Pembinaan baka dan minat peserta didik
diharapkan dapat juga mendidik karakter peserta didik sehingga dapat menjadi
manusia yang utuh.
Kegiatan yang dapat dilaksanakan sekolah dalam raangka membina minat dan
bakat peserta didik adalah dibidang sains, seni, olahraga dan bahasa yaitu:
a.
Mendesain dan
memproduksi media pembelajaran
b.
Mengadakan
pameran karya inovatif dan hasil penelitian
c.
Mengoptimalkan
pemanfaatan kepustakaan sekolah
d.
Membentuk klub
sains, seni dan olahraga
e.
Menyelengarakan
festival dan lomba seni
f.
Menyelengarakan
festifal, lomba sastra dan budaya.
g.
Menciptakan daya
cipta sastra
h.
Meningkatkan apresiasi budaya
i.
Memanfaatkan TIK
untuk mefasilitasi kegiatan pembelajaran
j.
Mengadakan yik
sebagi wahana kreatifitas dan inovasi
k.
Melaksanakan
lomba debat dan pidato
l.
Melaksanakan
kegiatan English day
m.
Melaksanakan
kegiatan bercerita dalam bahasa inggis
n.
Melaksanakan
lomab scrabble
Kegiatan dan kompotisi dibidang olahraga diharapkan dapat membina
karakter bergaya hidup sehat disiplin kerja sama, menghargai karya dan prestasi
orang lain, percaya diri. Kegiatan dan kompotisi di bidang seni adalah untuk
membina karakter menghargai karya dan prestasi orang lain, menghargai
keberagmana, nasionalis, percaya diri
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan karakteritu sangat penting untuk di pelajari karena untuk
menambah ilmu kita pendidikan larakter mempunyai bersifat – sifat
kejiwaan,akhlak atau budi pekerti yamg membedakan seseorang dengan yang lain,
atau bermakna bawaan hati, jiwa, kepribadiaan, budi pekerti,
prilaku,personalitas,sifat, tabiat, tempramen,watak.
Adapun
nilai karakter yang dibentuk dengan berbagai contoh kegiatan di atas adalah
nilai religius‟
(misalnya iman, takwa, tawakkal, sabar, ikhlContoh Kegiatan Pembinaan keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Upaya pendidikan karakter ini dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
sutuhnya, memberikan makna perlunya pengembangan seluruh dimensi aspek
kepriadian secara serasi, selaras dan seimbang. Konsep manusia seutuhnya harus
dipandang memiliki unsure jasad,akal,dan kalbu serta aspek kehidupannya sebagai
mahluk individu, social, susila, dan agama
kesemuanya harus berada dalam kesatuan integralistik yang bulat.
Pendidikan agama perlu diarahkan untuk mengembangkan iman , ahklak, hati
nurani, budi pekerti serta aspek kecerdasan dan keterampilan sehingga terwujud
keseimbangan. Dengan demikian pendidikan agama secara langsung akan mampu
memberikan kontribusi terhadap selurruh dimensi perkembangan manusia.
B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekuranoleh karena itu saran dan kritik dari teman teman pembaca sangat di
harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Aunilah, Nuria Isna, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah, 2011 Jogjakarta:
Laksana
Didik suhardi, pendidikan
karakter disekolah menengah pertama, 2010 Jakarta maret
Gunawan Heri, Pendidikan
Karakter, 2012 Bandung: Penerbit Alfabeta
[1] Nuria Isna Aunilah, panduan menerapkan pendidikan karakter
disekolah. ( Jogjakarta : Laksana,2011)h.87
EmoticonEmoticon