Senin, 06 Oktober 2014

Makna Penelitian, Pengertian Penelitian Kuantitatif, dan Karakteristik Berpikir Ilmiah

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Dalam kenyataannya, metodologi berbagai jenis penelitian dipengaruhi oleh jenis dan kualitas permasalahan yang dihadapi. Pada penelitian tipe kualitatif umumnya tidak memiliki metodologi penelitian yang ketat tetapi lebih bergantung pada hasil eksplorasi penyelesaian masalah. Sedangkan pada penelitian tipe kuantitatif cenderung memiliki motodologi yang ketat, apalagi tipe kuantitatif untuk metode eksperimen murni di laboratorium-laboratorium eksakta.
Metode penelitian adalah sebgai dasar untuk melakukan sebuah penelitian adapun beberapa aspek yang harus dicapai dalam melakukan penelitian hendanya perlu mengumpulkan sebuah data yang falid sehingga itu bisa terlaksana dengan baik.
Pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah ditempuh dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara mendapatkan kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah

B.     Latar Belakang
Dari uraian di atas dapat diambil beberapa pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

1.      Pengertian dari penelitian
2.      Apa yang di maksud dengan Penelitian Kuantitatif?
3.      Bagaimana berfikir ilmiah ?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan pencarian,penyelidikan atau suatu cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk memecahkan masalah, didalam meneliti mereka menggunakan beberapa metode diantaranya metode penetian kuantitatif,  disamping itu juga didalam penelitian meneliti seorang peneliti harus memiliki beberapa sikap yang menjadi karakteristik dalam berperilaku ilmiah kegiatan penelitian ini juga dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah tertentu, yang dapat berup jawaban masalah atau dapat menentukan hubungan variabel variabel penelitian.
Kata penelitian dalam bahasa Inggris adalah Research. Dari kata ini kita membuat istilah riset dalam bahasa Indonesia. Kata research sering digunakan untuk mewakili serangkaian kegiatan atau untuk mengartikan sesuatu yang kurang tepat sehingga perlu diluruskan terlebih dahulu. Untuk memehami apa itu riset atau penelitian, kita perlu tahu apa yang bukan dikategorikan riset dan apa karakteristik riset. Riset adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menerjemahkan informasi atau data secara sistematis untuk menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena tertentu yang menarik perhatian kita. Sekalipun kegiatan ini dapat saja terjadi untuk hal sehari-hari, tapi kita fokuskan pada formal research yaitu riset yang ditujukan untuk menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena dan untuk dikomunikasikan kepada komunitas (dipublikasikan).[1]
Agar hasil penelitian yang ditemukan dapat menjadi pengetahuan yang teruji, maka setiap penelitian harus dapat menjadi pengetahuan yang teruji, maka setiap penelitian harus dapat diulangi kembali agar dapat ditentukan kebenarannya. Disini tersirat bahwa kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian mengikuti prosedur yang baku, yang juga dapat dilakukan oleh orang lain yang ingin mengulangi penelitian yang dimaksud untuk mengetahui bagaimana hasil yang didapat. Dengan demikian jelaslah bahwa penelitian  bukanlah kegiatan yang bersifat pribadi, yaitu kegiatan yang hanya untuk kepentingan seseorang atau segelintir orang secara terbatas melainkan merupakan kegiatan yang bersifat public, yaitu untuk kepentingan dunia ilmu pengetahuan secara luas. Jadi, hasil penelitian perlu dan harus dikomunikasikan  kepada orang lain.

Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematik untuk menguji jawaban- jawaban sementara ( hipotesis )tentang suatu permasalahan yang diteliti melalui pengukuran yang cermat terhadap fakta- fakta secara empiris konsep penelitian tersebut lambat dan dapat pula diterima atau diterapkan dalam ilmu- ilmu sosial sekalipun pengukuran dalam ilmu- ilmu kealaman.
Pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang ditempuh guna mencari kebenaran, cara mendapatkan kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah. Jadi tidak berlebihan apabila metode disebut strategi dalam penelitian ilmiah.[2] Dan tujuannya adalah memecahkan masalah.
B.                 Penelitian Kuantitatif
Kuantitatif adalah pendekatan atau pengukuran atau numeric terhadap suatu masalah yang diteliti dan juga pada pengumpulan data analisis data. Dalam menganalisis datahendaklah selalu memiliki karakteristik sebuah pendekatan dalam mengumpulkan sebuah data untuk kita teliti secara kuntitatif.
 Dari segi tujuan penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji suatu teori,untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistic, untuk menunjukan hubungan antar variable, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman, atau mendeskripsikan banyak hal.
 Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif
Dari metode, penelitian kuantitatif umumnya menekankan pada eksperimentasi, deskripsi, survey, dan menemukan korelasional. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap,rinci,prosedur yang spesifik,literature lengkap,dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
C.                Berfikir Ilmiah
Pada prinsipnya manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang segala sesuatu ini pulalah yang membawa manusia pada tingkat yang lebih baik dan lebih maju dari satu masa ke masa berikutnya. Dalam usaha untuk mengetahui sesuatu tersebut akhirnya manusia memperoleh atau mendapatkan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan manusia.
Berfikir ilmiah adalah cara untk dapat membuat sesuatu yang baru dalam proses penelitian. Towsand mengatakan bahwa manusia itu mempunyai rasa ingin tahu. Sedangkan di luar dirinya ada kejadian-kejadian yang merangsang. Kejadian-kejadian yang merangsang itulah merupakan persoalan (masalah). Hubungan antara rangsangan- rangsangan dari luar dan selalu bertanya dan akhirnya menyelidiki. “sedangkan Michael bylear mengatakan” bahwa pada diri manusia ada sesuatu kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan ini hanya bias dicapai apabila ada pengetahuan tentang kebutuhan itu. Sebelum ada pengetahuan tentang kebutuhan itu harus (perlu) diadakan penyelidikan-penyelidikan untuk mengetahui kebutuhan itu sendiri.
Adapun langkah-langkah berpikir ilmiah ialah:[3]
1.      Merasakan suatu kesulitan
Merasakan kesenjangan antara alat-alat untuk mencapai suatu tujuan atau merasakan kesulitan menemukan  cirri-ciri atau pola dari suatu objek, atau merasa kesukaran menerangkan suatu peristiwa.
2.      Menegaskan persoalan
Setelah merasakan adanya kesulitan, perlu ditegaskan apa persoalan yang sebenarnya. Kita harus mampu merumuskan inti persoalan atau permasalahan atau merasa kesukaran menerangkan suatu peristiwa.
3.      Menyusun hipotesis
Bila sudah dirumuskan persoalan, disusunlah kemungkinan pemecahan persoalan atau menerangkan objek atau peristiwa tersebut.
4.      Mengumpulkan data
Data adalah bahan informasi untuk proses berpikir gambling (eksplisit). Data-data yang terkumpul itu kemudian diolah untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis.
5.      Mengambil kesimpulan
Dari data-data yang sudah diperoleh diambillah kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis yang dirumuskan pada langkah-langkah berpikir ketiga di atas.
6.      Menentukan kegundan atau nilai umum dari kesimpulan
Jika pemecahan persoalan itu dapat diterima maka dipertanyakan apa kegunaannya untuk masa mendatang atau apa nilai pemecahan persoalan itu untuk kepentingan yang akan datang.[4]
Kebenaran berfikir ilmiah harus sistematis yakni beraturan dan memiliki hubungan kebenaran yang saling mendukung dengan pengetahuan lainnya ( tidak berdiri sendiri ) dan memiliki langkah- langkah yang tersusun dalam menemukannya, disamping itu karya ilmu harus melalui objek yang jelas karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah dalam jastifikasi objek melalui metode ilmiah
Sikap ilmiah adalah salah satu keunggulan dalam ilmiah, beberapa dari sikap ilmiah anatalain : jujur, terbuka toleran, skeptik, optimis, pemberani dan kratif
Berfikir ilmih merupakan cara dalam memperoleh penegtahuan secara ilmiah. Untuk itu berfikir ilmiah harus menempuh dengan suatu rangkaian prosedur tertentu
 Berpikiran terbuka. Salah satu sifat ilmiah yakni berpikiran terbuka in itermasuk kemauan mempertimbangkan semua kemungkinan yangelevan dengan hipotesis, metodologi dan bukti yang berhubungandengan permasalahan yang sedang dikerjakan.
Kemauan/keinginan untuk tidak tergesa-gesa memberi penilaian. Saat melakukan investigasi sebuah objek atau permasalahan belum menghasilkan pemahaman atau solusi yang memuaskan, maka agar ilmiah, peneliti seharusnya menahan diri untuk menemukan jawaban yang lebih dari apa yang telah ia dapatkan sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A.                Kesimpulan
penelitian meneliti seorang peneliti harus memiliki beberapa sikap yang menjadi karakteristik dalam berperilaku ilmiah kegiatan penelitian ini juga dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah tertentu, yang dapat berup jawaban masalah atau dapat menentukan hubungan variabel variabel penelitian.
penelitian  bukanlah kegiatan yang bersifat pribadi, yaitu kegiatan yang hanya untuk kepentingan seseorang atau segelintir orang secara terbatas melainkan merupakan kegiatan yang bersifat public, yaitu untuk kepentingan dunia ilmu pengetahuan secara luas. Jadi, hasil penelitian perlu dan harus dikomunikasikan  kepada orang lain.
Kuantitatif adalah pendekatan atau pengukuran atau numeric terhadap suatu masalah yang diteliti dan juga pada pengumpulan data analisis data. Dalam menganalisis datahendaklah selalu memiliki karakteristik sebuah pendekatan dalam mengumpulkan sebuah data untuk kita teliti secara kuntitatif
Berfikir ilmiah adalah cara untk dapat membuat sesuatu yang baru dalam proses penelitian. Towsand mengatakan bahwa manusia itu mempunyai rasa ingin tahu. Sedangkan di luar dirinya ada kejadian-kejadian yang merangsang. Kejadian-kejadian yang merangsang itulah merupakan persoalan (masalah).
Sikap ilmiah adalah salah satu keunggulan dalam ilmiah, beberapa dari sikap ilmiah anatalain : jujur, terbuka toleran, skeptik, optimis, pemberani dan kratif
Berfikir ilmih merupakan cara dalam memperoleh penegtahuan secara ilmiah. Untuk itu berfikir ilmiah harus menempuh dengan suatu rangkaian prosedur tertentu







 

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Haris Abdullah, Istilah-Istilah Penting yang harus di Pahami  Calon Peneliti, Manado: PT.Point To Point Indonesia, 2009
Chidol Narbuko, metodologi penelitian, Cet-1, jakarta : bumi askara, 1991
Hadi Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998,



Sudrajat, M. Subana , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2005




[1] Abd. Haris Abdullah, Istilah-Istilah Penting yang harus di Pahami  Calon Peneliti, (Manado: PT.Point To Point Indonesia, 2009), h. 1
[2] M. Subana ,Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h. 9
[3] Narbuko Cholid, metodologi penelitian, Cet-1,( jakarta : bumi askara, 1991),h. 41
[4] Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan II, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), h. 37














EmoticonEmoticon