A.
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan bagian integral dalam pembangunan. Pendidikan adalah suatu proses
dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik
mungkin dengan lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan
dalam dirinya yang mungkin akan berfungsi secara adekwat dalam kehidupan
masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari
perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang didinginkan
Pada
dasarnya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik bergantung pada dua unsur
saling mempengaruhi,yakni bakat yang dimiliki oleh peserta didik sejak
lahir,dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh dan
berkembang.kendatipun dua unsur tersebut sama pentingnya,namun ada kemungkinan
pertumbuhan dan perkembangan itu disebabkan oleh bakat saja atau pengaruh
lingkungan saja.
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal,secara sistematis merencanakan bermacam-
macam lingkungan,yakni lingkungan pendidikan sama artinya maksudnya adalah
lingkungan sekolah yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik
untuk melakukan barbagai kegiatan yang tentunya bernilai positif seperti
kegiatan belajar. Dan berbagai kesempatan itulah yang mendorong atau yang
memtivasi peserta didik untuk mencapai cita-cita yang didinginkannya.
Dalam
mencapai tujuan pendidikan,ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menunjang
proses pendidikan kearah yang lebih baik terutama dalam lingkungan
sekolah.lingkungan sekolah sangatlah berpengaruh pada proses pembelajaran jika
dalam satu sekolah itu kotor tentu saja sangat berpengaruh pada siswa yang akan
nantinya bisa berkibat buruk pada kesehatan siswa itu sendiri.
Dalam
lingkungan sekolah ini apalagi suasana belajar sangatlah penting untuk mencapai
tujuan pendidikan artinya suasana yang menyenangkan,bersih dan rapi dapat
memotivasi siswa untuk belajar sedangkan suasana kacau,kotor,ramai,tidak
tenang, banyak gangguan sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang
efektif. Karena itu, guru dan siswa senantiasa dituntut agar menciptakan suasana
lingkungan sekolah yang bersih,baik,menantang,menyenangkan,dan
menggairahkan.hal ini berarti bahwa suasana belajar turut menetukan
motivasi,kegiatan, keberhasilan belajar siswa.
Pada
umumnya,siswa memberikan respons dan berprilaku baik jika guru bersifat
menunjang dan membantu selama berlangsugnya pembelajaran. Motivasi siswa sangat
dipengaruhi secara positif oleh guru yang bersemangat terhadap isi/ materi yang
diajarkannya guru juga perlu memberikan umpan balik positif sepanjang
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Untuk itu guru perlu menciptakan
suasan kelas yang menyenagkan (comportable) dan menujang (supportive) sehingga
membangkitlkan motivasi untuk mencapai belajar yang positif.
Individu
dan lingkungan terjalin proses interaksi atau saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya.tingkah laku siswa dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan
sekolah baik dalam bentuk positif maupun negatif. Penagaruh positif berarti
menimbulkan perubahan kearah perbaiakn, penyempurnaan atau perubahan kearah perbaikan,
penyempurnaan atau penambahan. Pengaruh negatif, bila tingkah laku itu bersifat
merusak.
Motivasi
sering tumpang tindih dengan asas- asas belajar lainnya, namun demikian kita
perlu mengenal konsep pokok (key concept) dari pada motivasi kelas ini sebagai
suatu asas belajar tersendiri.
Tafsir
tentang motivasi menurut pandangan lama, sering dianggap sama artinya dengan
perhatian.misalnya guru berupaya menarik perhatian siswa terhadap pokok yang
kan di ajarkan dengan cara tertentu,sehingga siswa tertarik minatnya untuk
mempelajari bahan yang baru tersebut.tumbuhnya perhatian dan minat siswa
bersangkuttan.
Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri siswa sendiri berdasarkan kebutuhan,dorongan
dan kesadaran pada tujuan belajar. Motivasi ini disebut motivasi
intrinsik.motivasi belajar dapat juga tumbuh brkat rangsangan dan tekanan atau
desakan dari luar,misalnya dengan hadiah,ganjaran,hukuman dan pemberian harapan
lainnya,yang disebut dengan motivasi ekstrinsik.kedua jenis motivasi ini
berdaya guna dalam melakukan proses belajar,kendatipun motivasi yang bersumber
dari diri sendiri dinilai lebih baik.
Kendatipun
demikian,motivasi ekstrinsik perlu digerakkan dan digunakan untuk mendorong
kegiatan belajar siswa, dengan cara menciptakan kondisi yang relevan.
Kondisi-
kondisi sekolah berikut ini dapat meningkatkan motivasi di sekolah : suasana
lingkungan sekolah, suasana ligkungan kelas, keterlibatan siswa secara langsung
keterlibatan guru secara langsung,mendorong keberhasilan,transfer,dan retensi.
Lingkungan
sekolah sangatlah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa lingkungan yang
kumuh bisa saja membuat suasana belajar terganggu. bukan hanya itu saja
lingkungan sekolah ini juga termasuk didlamnya adalah pergaulan yang dimana ini
sangatlah berpengaruh pada motivasi belajar siswa.
Kita
bisa mengambil contoh kecil pergaulan dalam lingkungan sekolah biasanya dengan
adanya genk di sekolah itu keinginan atau motivasi dorongan ingin belajar itu
berkurang. Karena biasanya genk itu lebih dominan pada arah-arah yang negatif
seperti genk motor yang ada dalam lingkungan sekolah.pada saat belajar biasanya
mereka sering bolos karena mengikuti
balapan liar.
Akan
tetapi tingkat pengaruhnya lingkungan sekolah juga bukan pada hal- hal yang
negatif akan tetapi pada hal- hal yang positif juga ada seperti adanya kelompok
belajar yang memotivasi kita untuk selalu ingin mencari tahu apa yang belum di
ketahui dan mencari jalan keluar secara bersama- sama dalam memecahkan suatu
masalah yang muncul.
Dalam
lingkungan sekolah kita bisa belajar berorganisasi bisa belajar mencari tahu
apa yang belum kita ketahui bisa membentuk akhlak yang baik tentu saja dengan
bantuan guru-guru yang memotivasi kita untuk membentuk kepribadian yang baik
mengajarkan kita untuk berintarsi dengan masyarakat agar lebih dekat lagi
dengan masyarakat.
Semuanya
akan kita dapatkan pada lingkungan sekolah baik SD,SMP,SMA DAN CAMPUS karena
kampus itu juga kan tempat untuk menuntut ilmu.berada pada lingkungan sekolah
yang baik atau kondusif itu sangat memotivasi kita untuk lebih maju untuk
menjadi lebih baik.
Untuk
itu lingkungan sekolah itu sangat berpengaruh pada motivasi belajar belajar
itupun tergantung pada diri seorang siswa berada pada lingkungan sekolah sperti
apa dulu. Apa dia ada pada lingkungan sekolah yang baik atau yang buruk.
Perlunya riset
ini dilakukan karena melihat pengaruh lingkungan sekolah ini terhadap motivasi
belajar mempunyai dampak positif dan juga dampak negatifnya makanya dilakukan
riset ini seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
siswa di sekolah.
B.Rumusan
Masalah
Ø Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar siswa?
C.Tujuan
Penelitian
Secara
umum tujuan penelitian ini bertujuan agar supaya kita mengetahui seberapa besar
pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar agar supaya kita
mengetahui dampak apa yang kan terjadi terhadap pengaruh lingkungan sekolah
ini.
D. Manfaat
Penelitiaan
Manfaat yang
dapat di peroleh dari penelitian ini adalah bisa menjadi masukan bagi semua
pihak terutama yang berada dalam ruang lingkup pendidikan, agar kita bisa
meningkatkan motivasi belajar kita pada saat kita berada dalam lingkungan
sekolah baik kita berada dalam lingkungan sekolah berpengaruh negatif atau
positif agar kita bisa menposisikan diri kita.
Agar
terciptanya suasana yang kondusif dalam proses belajar mengajar maupun dalam
kita bergaul.
Penelitian ini
di harapkan dapat memberi manfaat kepada :
Ø Bagi siswa
Diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar dan perduli terhadap
lingkungan sekolah agar terciptanya susana yang nyaman dalam melakukan
aktifitas belajar.
Ø Bagi guru.
Agar bisa memberikan bimbingan kepada anak didiknya motivasi atau
semangat belajar serta mengajarkan perduli lingkungan dan menanamkan sikap yang
baik dalam pergaulan
Ø Bagi kepala sekolah
Sebagai pemimpin yang selalu perduli terhadap situasi lingkungan
dan keadaan anak didiknya.
Ø Bagi peneliti
Sebagai pedoman untuk melaksanakan penelitian yang lebih lanjut
D. Landasan teori
1.
MOTIVASI
Pengertian motivasi, Motivasi berasal dari kata “motif” yang
artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan
aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Berawal dari kata “motif”, maka motivasi
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi
aktif pada saat-saat tertentu bila kebutuha untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan / mendesak
Menurut Purwanto,
motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan
menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Hamalik,[1] Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa
motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai oleh
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa definisi motivasi
tersebut, pada dasarnya mengandung arti/maksud yang sama yaitu bahwa motivasi
adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan guna mencapai suatu
tujuan.
Yang dimaksud motivasi dalam hal ini
adalah motivasi belajar, yaitu suatu dorongan atau kemauan seseorang untuk
melakukan aktivitas belajar agar prestasi belajar dapat dicapai.
Motivasi mempunyai tiga komponen utama
yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa
ada ketidakseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka
harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan.
Dorongan merupakan kekuatan mental yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari pada motivasi Menurut
sifatnya motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah
motivasi/dorongan yang dikarenakan orang tersebut senang melakukannya. Sebagai
contoh orang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorong,
ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang
dilakukannya. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya
akan ujian dengan harapan mendapat nilai baik, sehingga akan dipuji pacar atau
temannya.
Fungsi Motivasi
Motivasi sangat berfungsi guna
menumbuhkan kemauan dan semangat belajar siswa.
Menurut
Purwanto fungsi dari motif adalah
:
a.
Motif itu mendorong manusia untuk berbuat / bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
(kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b.
Motif itu menentuka arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita.
c.
Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan
perbuatan-perbuatan
mana yang harus dilakukan, yang serasi,
guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat agi
tujuan itu.
Sedangkan
menurut Hamalik[2]
fungsi motivsasi adalah:
a.
Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan
timbul perbuatan seperti belajar.
b.
Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapain tujuan yang
diinginkan.
c.
Sebagi penggerak..Ia akan berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besarnya motivasi
akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Dari
kedua pendapat diatas jelas bahwa motivasi bukan saja penting karena menjadi
faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajarn hasil belajar. Hasil
belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu.
Ciri-ciri
motivasi
Dalam
kegiatan belajar, motivasi yang ada pada setiap orang memiliki
ciri-ciri
sebagai berikut:
1.
Tekun menghadapi tugas (suka bekerja keras, terus-menerus dalam waktu
yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
2.
Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3.
Menunjukkan minat untuk sukses.
4.
Mempunyai orientasi ke masa yang akan datang.
Menurut
Sardiman Jika seseorang memiliki
ciri-ciri tersebut, berarti orang tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat.
Ciri-ciri motivasi tersebut akan sangat penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Karena kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, bila siswa tekun
mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan masalah dan hambatan secara mandiri.
Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas.
2.1.4 Kebutuhan
dan Teori Motivasi
Menurut
Sardiman memberikan motivasi
kepada seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau
ingin melakukan sesuatu. Pada awalnya akan menyebabskan si subyek belajar
merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan suatu kegiatan belajar.
Menurut
Morgan orang hidup dengan memiliki berbagai kebutuhan yaitu kebutuhan
untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas, kebutuhan untuk menyenangkan orang
lain, kebutuhan untuk mencapai hasil dan kebutuhan mengatasi kesulitan.
Beberapa
teori motivasi yang selalu bergayut dengan kebutuhan yaitu:
1.
Kebutuhab fisiologis seperti lapar , haus, dan sebagainya.
2.
Kebutuhan akan keamanan
3.
Kebutuhan tentang cinta kasih
4.
kebutuhan untuk mewujudkan diri
Di
samping itu teori-teori lain yang perlu di ketahui adalah:
1.
Teori insting
Tokoh
teori ini adalah Mc Dougal. Menurut teori ini tindakan mausia itu
selalu berkait dengan insting dan
pembawaan, dalam memberikan respon
terhadap kebutuhan seolah-olah
tanpa dipelajari.
2.
Teori fisiologis
Menurut
teori ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi
kepuasan
dan kebutuhan organikatau kebutuhan untuk memenuhi
kepentingan
fisik.
3.
Teori Psikoanalitik
Tokoh teori ini adalah Freud.
Menurut teori ini semua tindakan manusia
karena adanya unsur pribadi manusia
yaitu Id dan Ego.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi
Berdasarkan
fenomena yang ada, motivasi belajar tidak selamanya stabil. Motivasi belajar
dapat timbul tenggelam atau berubah disebabkan beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor ini perlu diketahui oleh guru guna memperkuat
dan memelihara faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi dan menghindari
faktor-faktor yang melemahkan motivasi.
Selain
guru, motivasi belajar juga dapat diperkuat oleh orang tua selaku orang yang
bertanggung jawab penuh terhadap anaknya. Apalagi untuk mata pelajaran akuntansi
yang didalamnya menuntut pengetahuan dan pemahaman saja, tetapi juga memerlukan
ketekunan, ketelitian serta kesabaran dalam mempelajarinya. Sehingga membutuhka
motivasi yang kuat guna memberikan semangat belajar terhadap mata pelajatan
akuntansi tersebut terutama oleh guru yang bersangkutan.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai
berikut:[3]
a.
Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita
akan memperkuat motivasi belajar baik intrinsik maupun ekstrinsik.
Sebab
tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
b.
Kemampuan siswa
Kemampuan akan memperkuat motivasi
anak untuk melaksanakan tugas tugas perkembangan. Keinginan seorang anak perlu
dibarengi engan perkembangan atau kecakapan mencapainya.
c.
Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi
jasmani dan kondisi rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yag
sedang sakit. lapar, marah-marah akan menggunggu perhatian balajar, dan
sebaliknya.
d.
Kondisi lingkungan
Lingkungan siswa dapat berupa
keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan
kemasyarakatan. Oleh karena itu kondisi lingkungan yang sehat kerukunan hidup,
ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman,
tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Setiap siswa memiliki perasaan,
perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang
mengalami perubahan berkat
pengalaman hidupnya. Dengan demikian maka
unsur-unsur yang bersifat labil
tersebut mudah untuk dipengaruhi.
f.
Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru adalah pndidik profesianal
yang selalu bergaul dengan siswa. Intensistas pergaulan dan bimbingan guru
tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa. Sehingga sebagai
seorang yang profesional guru harus mampu membelajarkan siswa secara bijaksana.
motivasi
belajar penting artinya dalam proses belajar siswa karena fugsinya yang
mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Dengan motivasi,
pelajar dapat mengnbangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
ada
beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di
sekolah, antara lain:[4]
a.
Memberi angka
b.
Hadiah
c.
Saingan atau kompetensi
d.
Ego-involvement
e.
Memberi ulangan
f.
Mengetahui hasil
g.
Pujian
h.
Hukuman
i.
Hasrat untuk belajar
j.
Minat
k.
Tujuan yang diakui
Dari
berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikator – indikator dari motivasi
adalah dalam penelitian ini adalah:
a.
Minat terhadap pelajaran akuntansi
b.
Tekun menghadapi tugas akuntansi
c.
Ulet menghadapi kesulitan belajar
d. Senang
memecahkan soal akuntansi
jadi
lingkungan sekolah sangatlah berpengaruh pada motivasi belajar siswa saat
lingkungan sekitar dalam keadaan rapi bersih dan indah maka semangat belajar
siswa akan bertambah atau motivasi siswa itu akan semakin meningkat lingkungan
sekolah kita itu selalu di jaga bukan hanya siswa saja akan tetapi pihak
sekolah juga harus menjaga lingkungan sekolah seperti guru tata usaha dan
kepala sekolah juga harus menjga lingkungan sekolah. Begitu juga dengan
pergaulan kita dalam lingkungan sekolah bergaullah dengan hal- hal yang positif
agar tercipta lingkungan yang rukun. Bukan hanya itu saja akan tetapi dengan
lingkungan masyarakat juga harus di jaga agar kerja sama antara lingkungan
masyarakat dan lingkungan sekolah bisa terjalin dengan baik.
2.
Lingkungan
sekolah
Pengertian
Lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh
kondisi yang ada didalam ruang yang kita tempatsekolah merupakan
lembaga pendidikan formal yang secara sistematis malaksanakan program
bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mengembangkan potensinya, baik yang
menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun
sosial.[5]
Jadi, lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati
serta
seluruh kondisi yang ada didalam lembaga pendidikan formal yang
secara
sistematis melaksanakan program pendidikan dan membantu siswa
mengembangkan potensinya.
Individu dan
lingkungan terjalin proses interaksi atau saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya.tingkah laku individual dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan
bentuk positif atau negatif. Pengaruh positif berarti menimbulkan perubahan
kearah perbaikan, penyempurnaan atau penembahan. Pengaruh negatif, bila tingkah
laku itu bersifat merusak.
Sebaliknya,lingkungan
dapat pulanmemberikan pengaruh dan
menimbulkan perubahan pada tingkah laku individu. Tantangan – tantangan alam
membuat manusia harus berpikir tentang cara mengahdapinhya seperti : banjir ,
berjangkitnya penyakit tertentu, kekurangan makanan, kurang sekolah dan
sebagainya; manusia terus berpikir dan berusaha mengatasi dan memecahkan masalah-
masalah yang timbul. Dengan berinteraksi dengan lingkungan, maka manusia
mendapat pengalaman dan berkembang menjadi manusia yang mampu mendaya gunakan
dan / atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hal ini berarti, bahwa
lingkungan dapat memberikan pengaruh yang mendidik, karena menimbulkan
perubahan tingkah laku yang baik , dan sebaliknya dapat menyebabkan gangguan
dan merusak perkembangan pribadi dan individu.
Masyarakat
adalah lingkungan sosial bagi siswa , dan oleh karena mereka perlu disispakan hidup dimsyarakat
dari mana dia berasal, dan perlu disiapkan hidup di masyarakat dari mana dia
berasal, dan perlu mengenal masyarakat sekitarnya secara seksama.manfaat
mempelajari masyarakat sebagai lingkungan pendidikan bagi peserta didik, adalah
sebagai berikut :
v Menanamkan pengertian yang realistik tentang proses- proses sosial
dalam kehidupan.
v Mengembangkan kesadaran dan sensitif terhadap masalah- masalah
sosial.
v Siswa belajar berdasarkan minat, belajar menjadi lebih bermakna
v Merupakan latihan berpikir ilmiah, berdasarkan fakta yang ada
dimasyarakat
v Mendorong rasa tanggung jawab terhadap masyarakat
v Memperkuat dan memperkaya pelaksanaan kurikulum dalam situasi
praktis dan senyatanya
v Mempersiapkan siswa kearah kehidupan masyarakat
v Turut berupaya memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat
v Memadukan sekolah dengan masyarakat dalam upaya menjadikan sekolah
sebagai lembaga kesejahteraan masyarakat
v Memupuk kerjasa sama antara individu – individu dengan lembaga-
lembaga kemasyarakatan
v Mengembangan kemampuan dan kebiasaan melakukan observasi dikalangan
siswa
v Mengembangkan apresiasi dan pengertian terhadap pelayanan sosial
dari masyarakat.[6]
Pendayagunaan
lingkungan dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan dari berbagai
cara,yakni dengan cara membawa lingkungan kedalam kelas, dan dengan cara
membawa siswa kwmasyarakat. Cara pertama berkenaan dengan metode nara sumber
yaitu sumber masyarakt atau orang tertentu dengan pengalaman dan kemampuan
dalam suatu bidang tertentu diminta untuk memberikan bimbingan.
Cara
kedua ialah membawa siswa (kelas ) kedalam lingkungan masyarakat, yakni dengan
teknik karyawisata, atau ekskrusi, melakukan survei dalam bentukwawancara dan
observasi, pengabdian / pelayanan pada masyarakat, kerja pengalaman dan
berkemah / kemah siswa. Teknik apapun yang akan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran berdasarkan lingkungan,namun prosedur pada prinsipnya adalah sama,
yang terdiri dari kegiatan persiapan / perencanaan, kegiatan pelaksanaan,
kegiatan penafsiran pengalaman, dan kegiatan tindak lanjut.
Sebagaimana
halnya dengan keluarga dan institusi sosial lainnya, sekolah
merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses
sosialisasi dan
berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak. Sekolah
merupakan
suatu sistem sosial yang mempunyai organisasi yang unik dan pola
relasi sosial
diantara para anggotanya yang bersifat unik pula. Ini kita sebut
kebudayaan
sekolah. Menurut Ahmadi menyatakan bahwa kebudayaan sekolah
itu mempunyai beberapa unsur penting, yaitu:
1. Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah (gedung sekolah,
meubelier,
perlengkapan
yang lain).
2. Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta
yang
menjadi
keseluruhan program pendidikan
3. Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiriatas
siswa, guru,
non teaching
specialist dan tenaga administrasi.
4. Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan
sekolah.
Sedangkan
menurut Slameto faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah.
Banyak sosiolog
mempersaakan tingkah laku yang menyimpang dengan tingkah laku ab normal atau
melajusted ( tidak mampu menyesuaikan diri). Tingkah laku normal ialah tingkah
laku yang adekwat (serasi , tepat ) yang
bisa di terima oleh masyarakat pada umumnya sedangkan tingkah laku abnormal
ialah tingkah laku yang adekwat yang tidak bisa diterima oleh masyarakat pada
umumnya dan tidak sesuai dengan norma sosial yang ada. Tingkah laku tersebut
sangat mempengaruhi lingkungan sekitar kita [7]
Selain
keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi pengaruh
pada prestasi belajar besar siswa. Oleh karena itu, sekolah merupakan
lingkunganpendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem danorganisasi yang
baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual,disiplin dan
ilmu pengetahuan.
Apalagi bila
sekolah berhasil menciptakan suasanakondusif bagi pembelajaran, hubungan dan
komunikasi per orang di sekolahberjalan baik, metode pembelajaran aktif
interaktif, sarana penunjang cukup
memadai, siswa tertib disiplin. Maka, kondisi kondusif tersebut
mendorong siswa saling berkompetensi dalam pembelajaran. Keadaan ini diharapkan
membuat hasil belajar siswa akan lebih
tinggi.
Jadi,
keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran
sesuai bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran
, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi
pembelajaran variatif ytang dikembangkan guru. Suasana keluarga yang memberi
dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib , teratur,
disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetensi siswa dalam
pembelajaran.
E. HIPOTESIS
Berdasarkan
rumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan diatas, maka
dirumuskan hipotesis yang merupakan dugaan sementara terhadap masalah dan
selanjutnya dibuktikan berdasarkan hasil pengelaan data. Berikut ini adalah
hipotesis yang secara rinci dari variabel bebas lingkungan sekolah dan variabel
terikat adalah motivasi belajar siswa.
Lingkungan
sekolah memiliki pengaruh besar terhadap motivasi belajar siswa.
F. PARADIGMA
Berdasarkan
hipotesis tersebut dapat diidentifikasikan bahwa variabel yang satu berpengaruh
terhadap variabel yang lain. Sebagai gambar visual tentang pengaruh antara
variabel penelitian yang telah di kemukakan diatas, dapat ditunjukan dengan
model dibawah ini
y
|
x
|
Keterangan :
X = TINGKAH LAKU
Y = SEMANGAT SIWA
G. Metodologi penelitian
1)
Lokasi penelitian
Penelitian
ini akan di laksanakan disekolah SMA negri 1 bitung,jalan girian weru kecamatan
girian kota bitung.
2)
waktu penelitian
No
|
Uraian pelaksanaan
|
|
Bulan
|
|||||||||||
April
|
Mei
|
|
Junii
|
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
|
|
Pembuatan proposal
|
|
|||||||||||
a.
Judul
dan Jenis penelitian
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
b.
Nama
mahasiswa,
NIM,
Jurusan, Program Studi
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
latar
belakang
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
d.
rumusan
masalah
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
e.
Tujuan
dan manfaat penelitian
|
f.
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
f.
Landasan
teori
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
g.
Hipotesis
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
h.
Model
/ paradigma
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
i.
Metodelogi
Penelitian
·
Lokasi
penelitian
·
Waktu
penelitian
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
j.
Metode
penelitian
·
Populasi
·
Tekhnik
·
Pengumpulan
data
·
Pengolahan
data
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
k.
Kerangka
hasil penelitian
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
i.
Daftar
pustaka
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
2.
|
Angket pembelajaran
|
|||||||||||||
·
Pembuatan
kisi – kisi
·
Butir
instrumen
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
H. Metode Penelitian
1). Populasi
Jumlah
siswa yang menjadi objek penelitian saya adalah 48 Orang dan tenaga pengajar
(Guru) berjumlah 20 Orang
2). Tekhik pengumpulan data
Ø Pembuatan kisi-kisi
1.
|
Lingkungan sekolah
|
DR.KARTINI KARTONO
“POTOLOGI SOSIAL JILID 1”
|
|
||
1. Pengertian Lingkungan
|
- lingkaran
- kumpulan
-pergaulan
-
organisasi
-gotong royong
- kebersamaan
-kelompok
|
1.
Guru
dan siswa berada dalam sistem lingkaran yang sama
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
2.
Siswa berada pada lingkaran
pengawasan sekolah
a.
setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
3.
Perkumpulan osis antar sekolah sangat
berdampak positif
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
4.
Perkumpulan genk disekolah
sangat berpengaruh positif pada prestasi belajar
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
5.
Dalam bergaul kita harus memilih
- milih teman
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
2. lingkungan sebagai kontrol
sosial
|
- lingkungan sekolah
- lingkungan keluarga
- lingkungan
belajar
- lingkungan masyarakat
-lingkungan bermain
|
6.
Suatu organisasi dalam
sekolah itu sangatlah penting seperti osis
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
7.
Pekerjaan akan cepat selelsai
jika kita bergotong royong
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
8.
Gotong royong dalam menyontek
itu sangat baik
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
9.
Kebersamaan dalam kelas itu
sangat penting
a.
setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
10.
Kerja kelompok itu berdampak
positif bagi siswa
a.
setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
11.
Lingkungan sekolah yang kotor
sangat berpengaruh pada proses belajar siswa
a.
setuju
b.
tidak tahu
c.
tidak setuju
|
|||
3. esensi perubahan lingkungan
sosial
|
- keselarasan sosial
-rangsangan perubahan sosial
-kesadaran sosial
-kesadaran kultural
|
12.
lingkungan keluarga merupakan
salah satu yang paling berharga pada hidup manusia
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
13.
Lingkungan
belajar yang kondusif dapat membentuk kepribadian siswa menjadi lebih baik
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
PIORT SZTOMPKA
“SOSIOLOGI
PERUBAHAN SOSIAL”
|
|
||||
4. ciri- ciri lingkungan
|
-rapi
- bersih
-nyaman
-sehat
- sejuk
-teratur
|
14.
Lingkungan masyarakat sangat
berpengaruh pada tingkat psikologi anak
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
15.
Lingkungan bermain yang kumuh
dapat menyebabkan penyakit
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
16.
Perubahan itu sangat penting
bagi hidup kita
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
17.
Kesadaran dalam membantu orang
itu timbul dalam diri sendiri dan tidak bisa di paksakan oleh orang lain
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
18.
Kesadaran kultural itu kesadaran
yang alami
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
19.
Jika kita berangkat sekolah
harus berpakaian rapi
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
Tidak setuju
20. Bersih itu indah
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
5. peran lingkungan terhadap pendidikan
|
-membantu siswa
- membentuk kepribadian yang baik
-menumbuhkan disiplin
-membudayakan kebersihan
|
21.
Bersih itu sebgian dari iman
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
22.
Kelas yang kotor membuat kita
tidak nyaman untuk belajar
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
23.
Kesehatan itu adalah harta yang
baling berharaga
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
24.
Peran guru dalam mengatur kelas
sangat penting
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
25.
Guru harus membantu siswa untuk
menjaga kebersihan lingkungan sekolah
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
26.
Tugas guru membantu siswa alam
segala hal yang belum dia ketahuai
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
|
|
27.
Perlunya nilai- nilai agama pada
siswa agar terbentuk kepribadian yang baik
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
28.
Tugas guru adalah menumbuhkan
disiplin belajar yang baik bagi siswa
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
29.
Perlunya kesadaran dari semua
pihak terutama kalangan pemudah untuk dapat melestarikan kebudayaan bangsa
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
30. Kebudayaan adalah aset bangsa oleh karena itu kita harus menjaga dan
melestarikannya
a.setuju
b. tidak tahu
c.tidak setuju
|
|||
|
|||||
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
2.
|
motivasi
|
Sudirman A.M
“interaksi dan motivasi belajar mengajar “
|
|
||
1. rasa ingin tahu
|
- pemikiran yang baru
- mencari sesuatu yang belum di
ketahui
- pemikiran yang terjadi akibat
dorongan dari dalam
|
1.
Kita harus memikirkan hal-hal
yang baru dalam hidup kita
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
2.
Rasa ingin tahu itu membuat kita
menjadi bertambah wawasan
a.
setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
3.
Pemikiran yang terjadi akibat
dorongan dari dalam diri dapat menimbulkan terjadinya sesuatu yang bernilai
positif
a.
setuju
b.
tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
2. persaingan
|
-perlawanan fisik dan mental
- respeek diri
- keinginann dari dalam diri
|
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
3. kesadaran
|
- rasa penyesalan
-kompetensi perorangan atau
kelompok
-keinginan yang timbuk dari dalam
diri
|
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
Dr.oemar hamalik “
kurikulum dan pembelajaran”
|
|
||||
1.insentif
2. harapan
|
- komentar terhadap hasil pekerjaan
- persaigan dan kerja sama
- merasakan pentingnya memberi dan
menerima
-
Dorongan secara lisan dan
tulisan
-
Keinginan dalam diri
-
Memiliki pemahaman
|
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
|
|
3. penggerak
|
- latihan khusus
- memiliki tenaga yang cukup
-memiliki rasa keyakinan
|
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|
Dr. Dimyaati &
Drs. Mudjiono “ belajar dan pembelajaran “
|
|
||||
|
-
Berkesempatan untuk maju
-
Menjadi sesuatu sesuai dengan
kemampuan
-
Memliki semangat yang tiggi
-
Mengubah sesuatu menjadi lebih
baik
-
Kebiasaan buruk
|
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
setuju
b.
tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
|
|
||||
2. dorongan
|
- memiliki keinginan yang kuat
- memperoleh hasil yang maksimal
-memiliki usaha yang kuat
-tidak mudah putus asa
|
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
|
|
||||
3.Tujuan
|
- meningkatkan ketekunan
- belajar dengan giat
- menstimulasi diri sendiris
|
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
a.
Setuju
b.
Tidak tahu
c.
Tidak setuju
|
|||
Uji coba instrumen
Lingkungan sekolah
1. Guru dan siswa berada dalam sistem lingkaran yang sama
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
2.
Siswa berada pada lingkaran pengawasan sekolah
d.
setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
3.
Perkumpulan osis antar sekolah sangat berdampak positif
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
4.
Perkumpulan genk disekolah sangat berpengaruh positif pada prestasi
belajar
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
5.
Dalam bergaul kita harus memilih - milih teman
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
6.
Suatu organisasi dalam sekolah itu sangatlah penting seperti osis
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
7.
Pekerjaan akan cepat selelsai jika kita bergotong royong
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
8.
Gotong royong dalam menyontek itu sangat baik
d.
Setuju b. Tidak tahu c. Tidak setuju
9.
Kebersamaan dalam kelas itu sangat penting
d.
Setuju b. Tidak tahu c. Tidak
setuju
10. Kerja kelompok
itu berdampak positif bagi siswa
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
11. Lingkungan
sekolah yang kotor sangat berpengaruh pada proses belajar siswa
d.
Setuju b.
tidak tahu c. tidak setuju
12. lingkungan
keluarga merupakan salah satu yang paling berharga pada hidup manusia
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
13. Lingkungan belajar yang kondusif dapat membentuk kepribadian siswa
menjadi lebih baik
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
14. Lingkungan
masyarakat sangat berpengaruh pada tingkat psikologi anak
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
15. Lingkungan
bermain yang kumuh dapat menyebabkan penyakit
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
16. Perubahan itu
sangat penting bagi hidup kita
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
17. Kesadaran dalam
membantu orang itu timbul dalam diri sendiri dan tidak bisa di paksakan oleh
orang lain
d.
Setuju b. Tidak tahu c. Tidak setuju
18. Kesadaran
kultural itu kesadaran yang alami
d.
Setuju b. Tidak tahu c. Tidak tahu
19. Jika kita
berangkat sekolah harus berpakaian rapi
c.
Setuju b. Tidak tahu c. Tidak setuju
20. Bersih itu
indah
d.
Setuju b. Tidak tahu c. Tidak setuju
21. Bersih itu
sebgian dari iman
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
22. Kelas yang
kotor membuat kita tidak nyaman untuk belajar
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
23. Kesehatan itu
adalah harta yang baling berharaga
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
24. Peran guru
dalam mengatur kelas sangat penting
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
25. Guru harus
membantu siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah
d.
Setuju b. Tidak tahu c. Tidak setuju
26. Tugas guru
membantu siswa alam segala hal yang belum dia ketahuai
d.
Setuju b. Tidak tahu c. Tidak
setuju
27. Perlunya nilai-
nilai agama pada siswa agar terbentuk kepribadian yang baik
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
28. Tugas guru
adalah menumbuhkan disiplin belajar yang baik bagi siswa
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
29. Perlunya
kesadaran dari semua pihak terutama kalangan pemudah untuk dapat melestarikan
kebudayaan bangsa
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
30. Kebudayaan adalah
aset bangsa oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikannya
a.setuju b. tidak
tahu c. tidak setuju
Motivasi Belajar
31. Kita harus
memikirkan hal-hal yang baru dalam hidup kita
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
32. Rasa ingin tahu
itu membuat kita menjadi bertambah wawasan
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
33. Pemikiran yang
terjadi akibat dorongan dari dalam diri dapat menimbulkan terjadinya sesuatu
yang bernilai positif
d.
Setuju b.
tidak tahu c.tidak setuju
- Dalam
menyelesaikan masalah kita harus melakukan perlawanan fisik
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Perlunya
penilaian dari orang lain agar bisa mengetahui letak kesalahan kita
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Keinginan
untuk sukses ke depannya nanti ada dalam diri sendiri
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Rasa
penyesalan itu timbul dibelakangan setelah kita melakukan suatu kesalahan.
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Kompetensi
seorang siswa itu tidak bisa di ukur dari prestasi yang di capainya
d.
Setuju b. Tidak
tahu c. Tidak setuju
- Keberhasilan
seorang siswa itu timbul pada diri sendiri
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Guru
mempunyai hak untuk berkomentar terhadap hasil pekerjaan rumahnya “pr”
yang salah
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Persaingan
dalam dalam kelas itu adalah hal yang muntlak.
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Kerja sama
yang baik antara siswa dan guru itu sangat penting
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Dalam
dunia pendidikan guru memberikan ilmu dan murid menerima ilmu tersebut
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Memberi
lebih baik dari pada menerima
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Guru bisa
memberikan dorongan pada anak didiknya yang lagi bermaslah baik lisan
maupun tulisan
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Setiap
siswa itu memiliki pemahaman yang berbeda-beda
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Tingkat
pengetahuan guru dan siswa itu sama
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Rasa percaya
diri itu sangat berpengaruh pada kemajuan siswa
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Setiap
orang yang gagal itu mempunyai kesempatan untuk maju
d.
Setuju b.Tidak
tahu c. Tidak setuju
- Kita harus
mempunyai semangat tinggi dalam menggapai cita- cita
d.
Setuju b.
tidak tahu c. Tidak setuju
- kebiasaan
buruk siswa belajar hanya saat mau ujian saja
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Seorang
siswa harus memeliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan apa yang dia
inginkan
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak tahu
- Siswa
harus rajin belajar agar memperoleh hasil yang maksimal.
d.
Setuju b.
Tidak tahu c.Tidak setuju
- Guru harus
memliki usaha yang kuat dalam membantu siwa belajar
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Guru tidak
boleh putus asa dalam menghadapi siswa- siwa yang kepala batu
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- sesorang harus memiliki keinginan
untukmemdapatkan sesuatu.
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Seorang
sisiwa harus meningkatkan ketekunan dalam belajar agar memperoleh hasil
yang baik.
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Siswa
kelas 3 harus lebih giat lagi belajar agar bisa lulus
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- .dengan
adanya teknologi kita bisa menstimulasi diri kita sendiri
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
- Dengan
menonton tv sangat berpengaruh pada diri kita sendiri
d.
Setuju b.
Tidak tahu c. Tidak setuju
I. Kerangka isi hasil penelitian
I. Bab I
Dalam
bab ini berisi hal- hal sebagai berikut :
Ø Latar belakang
Ø Rumusan masalah
Ø Tujuan penelitian
Ø Mannfaat penelitian
Ø Hipotesis
Ø Model/ paradigma penelitian
II. Bab II
Pada
bab ini yang termasuk didalamnya antara lain adalah :
Ø Landasan teori yang terdiri dari dua teori tentang dua variabel
yang saling terikat,yaitu variabel X (Lingkungan Sekolah ) Y ( Motivasi
Belajar)
III.
Bab III
Dalam
bab ini memuat hal- hal yang terdiri dari :
Ø Metodologi penelitian yang berisi tentang lokasi dan waktu
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengelolaan data.
IV.
Bab
IV
Bab
ini berisi hal- hal sebagai berrikut :
Ø Deskripsi hasil penelitian
Ø Pembahasan hasil penelitian
V. Bab V
Dalam
hal ini memuat hal- hal sebagai berikut :
Ø Penutup
Ø Kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
hamalik Oemar, kurikulum
dan pembelajaran, cet. 1; jakarta :
bumi aksara,1995
Kartono kartini ,potologi
sosial jilid 1, cet 8, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2003
Slameto,belajar dan faktor –
faktor yang mempengaruhinya, jakarta
: rineka cipta, 1991
Sudirman.interaksi dan
motivasi belajar mengajar, cet 7. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.2000
Szompka Piotr, sosiologi
perubahan sosial, Jakarta : prenada,2005
[3] Slameto,belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya,
(jakarta : rineka cipta, 1991), h.190.
[4] Sudirman.interaksi dan motivasi belajar mengajar,(cet 7.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.2000) h.89-92
[5] Piotr Szztompka, sosiologi perubahan sosial,( Jakarta :
prenada,2005).h.48.
[7] Kartini kartono,potologi sosial jilid 1,( cet 8, Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada,2003)h.11-12
EmoticonEmoticon